Ubud Monkey Forest
Ubud Monkey Forest ini telah menyimpan sejarah penting yang terkait erat dengan budaya Bali.
Karena pada abad ke-14 tempat ini dianggap sebagai tempat suci yang menyimpan kekuatan spiritual dan roh pelindung.
Seekor hewan Monyet yang dianggap sebagai hewan suci melambangkan perlindungan dan kejahatan,
serta menumbuhkan hubungan unik antara manusia dan juga satwa liar.
Konsep Ubud Monkey Forest
Tempat ini adalah melestarikan kawasan tersebut berdasarkan konsep Tri Hita Karana.
Tri Hita Karana ini ialah salah satu filosofi dalam agama Hindu.
Tri Hita Karana berasal dari kata Tri yang berarti tiga dan Hita yang berarti kebahagiaan, dan juga Karana berarti penyebab atau cara.
Dengan demikian arti dari Tri Hita Karana ialah Tiga cara untuk mencapai kesejahteraan rohani dan jasmani.
Inti dari ajaran Tri Hita Karana adalah bagaimana agar manusia dapat menjaga keharmonisan hubungan dalam kehidupan ini.
Ketiga hubungan tersebut meliputi hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama ,
manusia dengan lingkungannya dan juga manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Pelaksanaan Tri Hita Karana selain melalui ritual yang dilakukan di Pura,
dapat dilihat juga dalam kegiatan ritual khusus yang berkaitan dengan hewan,
yaitu ritual Tumpek Kandang dan juga Tumpek Uduh di mana hewan dan tumbuhan menjadi subjek ritual.

Penilitian Di Ubud Monkey Forest
Kawasan Suaka ini tidak hanya sebagai objek wisata
juga sebagai komponen penting dalam kehidupan spiritual dan ekonomi masyarakat setempat,
tetapi juga menjadi tempat penting untuk program penelitian dan juga tempat konservasi.
Pengelolaan dan penataan khusus yang telah dilakukan di pada kawasan ini
telah mendorong para peneliti dari berbagai lembaga penelitian di seluruh dunia untuk melakukan penelitian,
khususnya tentang bagimana interaksi sosial dan perilaku monyet dengan lingkungan sekitarnya.
Keberadaan hutan suci ini ialah bukti keharmonisan hidup manusia dan alam.
Di Bali tempat suci seperti Hutan Monyet biasanya berada di wilayah bagian desa suci yang sering kali dikelilingi oleh pura.
Tempat suci budaya ini tidak hanya menjadi bagian penting dari warisan budaya kota Bali,
tetapi juga bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari disana.
Festival pura secara rutin diadakan untuk penduduk desa dan juga para dewa di wilayah tersebut.
Pura Bali lebih dari sekadar kumpulan pagoda dan juga paviliun.
Wilayah yang dikelilingi oleh dinding pura dan wilayah hutan di sekitarnya semuanya bersifat suci.
Pura dan juga hutan disini penting untuk memperbarui kontak dengan dunia spiritual.
Aktivitas yang terkait dengan wilayah penting ini untuk menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan juga kosmos.
Tidak hanya roh leluhur dan juga dewa yang diberi persembahan dan doa tetapi juga pada roh pohon
juga oada patung di Hutan Monyet diberi persembahan dan doa oleh Pemangku dan penduduk desa setempat.

BACA JUGA : Mick Jagger Biografi