Mandalika
Mandalika ialah kawasan wisata seluas 20.035 hektar yang berlokasi di daerah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Sejak pada tahun 2017 tempat ini sudah diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
pariwisata yang direncanakan dapat menjadi kawasan tempat wisata.
Nama temoat ini berasal dari nama seorang putri dalam cerita rakyat yang terkait dengan perayaan Nyale di Lombok
Sejarah Mandalika
Kawasan wisata ini terletak di Kuta, Pujut, Lombok Tengah.
Kawasan ini juga kemudian dikembangkan awalnya direncanakan sebagai proyek investasi
oleh seorang Emaar Properties dari Uni Emirat Arab dengan penandatanganan nota kesepahaman pada 19 Maret 2008.
Rencana tersebut kemudian dibatalkan dengan terjadinya resesi ekonomi dunia saat tahun 2008.
Pengajuan ini untuk wilayah di Kuta sebagai suatu kawasan ekonomi khusus (KEK)
kemudian dilakukan oleh pemerintah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan
pemerintah Kabupaten Lombok Tengah pada saattahun 2011 yang dalam prosesnya dibantu oleh pemerintahan
yaitu bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Pengajuan ini merupakan sebuah respon atas inisiatif pemerintah pusat terkait pembangunan pariwisata di NTB pada 22 Juli 2011.
bapak SBY menyatakan bahwa pembangunan ini disesuaikan dengan Master Plan Percepatan dan
Perluasann Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Sirkuit Balap Mandalika
Sirkuit ini atau dengan nama resminya yaitu Pertamina Mandalika International Street Circuit
diresmikan pada tanggal 12 November 2021 oleh bapak Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya pada tanggal 23 Februari 2019,telah diumumkan bahwa sirkuit tersebut
akan menjadi tuan rumah Grand Prix sepeda motor Indonesia dimulai pada tahun 2021.
Lintasan ini akan memiliki panjang 4.320 kilometer dengan 17 tikungan.
Sirkuit ini menjadi tempat penyelenggaraan balap MotoGP dan
Kejuaraan Dunia Superbike yang dibangun oleh seorang Vinci Grand Projects.
Proyek klaster olahraga dan hiburan seluas 120 hektare dengan kapasitas 195.700
ini nantinya akan mencakup pembangunan hotel dan fasilitas lainnya di sana.
Sebagai bagian dari pemeliharaan konservasi vegetasi yang akan menjadi latar belakang kawasan Resor
tempat ini akan ditetapkan sebagai kawasan konservasi seluas lebih dari 3000 hektar.
Kawasan dengan banyak spesies asli ini hanya dapat diakses untuk kegiatan lingkungan yang berdampak rendah,
seperti bersepeda atau mendaki demi meminimalkan kerusakan pada lingkungan flora dan fauna.

BACA JUGA : Chris Brown Biografi